PIPJatimNews, Surabaya – Dalam rangka meningkatkan kualitas serta mempertahankan kuantitas Koperasi di Jawa Timur (Jatim), Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menyelenggarakan acara webinar Sosialisasi Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi pada hari Selasa (07/03).
Acara ini diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang hadir secara daring, baik melalui platform Zoom meeting maupun live streaming Youtube. Sebagai narasumber, Gemilang Yudha, Fungsional Koperasi Ahli Muda memaparkan penjelasan mengenai RAT kepada para peserta.
Sebelum membawakan materi, Gemilang menyampaikan apresiasi kepada seluruh Koperasi di Jawa Timur. Ia menyebut, jumlah Koperasi di Jatim terus meningkat sepanjang tiga tahun terakhir. Berdasarkan data, terdapat setidaknya 22.757 Koperasi yang aktif dan memberikan sumbangsih besar pada PDRB Jatim.
Kontribusi nilai tambah K-UKM pada tahun 2021 bahkan mencapai 57,81 persen dan meningkat sebanyak 0,56 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga : RAT Perdana, KSP Prima Rasa Abadi Jatim Dapatkan Penghargaan dari Dekopinwil Jatim
Selain kontribusi di PDRB, Gemilang juga menyebut keberadan Koperasi telah mendukung Pemerintah dalam pengembangan sektor usaha di bidang mikro. Sebab adanya program simpan-pinjam di dalam Koperasi yang biasanya dimanfaatkan baik oleh para pelaku UMKM.
“Jadi Koperasi memiliki peran besar terhadap perekonomian negara. Karena selain mensejahterakan anggotanya, Koperasi juga telah membantu Pemerintah terhadap pengembangan usaha di sektor UMKM,” tuturnya.
Namun Gemilang sempat menyayangkan bahwa dengan banyaknya jumlah Koperasi di Jatim beserta kontribusinya terhadap ekonomi negara tadi, masih banyak Koperasi yang hanya aktif tetapi tidak melaksanakan RAT.
Padahal RAT penting dilaksanakan tiap tahun karena hal tersebutlah yang menunjukkan jalannya pengelolaan Koperasi selama ini. Terlebih hasil/output dari RAT bisa dijadikan evaluasi dan acuan untuk keberlangsungan Koperasi di masa depan.
Gemilang menjelaskan pelaksanaan RAT bisa diadakan dengan mudah oleh masing-masing Koperasi. Koperasi diperbolehkan menjalankan RAT secara mandiri tanpa kewajiban mengundang pihak Dinas secara khusus, yakni dapat diwakili melalui mengirimkan berkas laporan sesudah penyelenggaraannya.
Selain itu, Gemilang juga menyampaikan RAT tetap dapat dilaksanakan meski tidak terdapat perkembangan yang signifikan di dalam Koperasi. Karena RAT pada dasarnya bukan hanya sebagai rapat, namun juga sebagai forum pertanggungjawaban atas semua yang telah terlaksana di Koperasi kepada pemilik kekuasan tertingginya, yakni semua anggota Koperasi.
Baca Juga : Harkopnas 76 di Papua, Momentum Bangkitkan Koperasi di Tanah Papua
Atas dasar krusialitas tadi, Gemilang menyampaikan harapan yang besar terhadap para anggota maupun pengelola Koperasi yang hadir untuk melaksanakan RAT dengan konsisten. Karena selain untuk kemajan Koperasi, jika terus tidak terlaksana, Koperasi memiliki kemungkinan untuk dinonaktifkan oleh Dinas Koperasi setempat dan pada akhirnya hanya membawa kerugian kepada semua anggotanya.
“Kedepannya, kami berharap eksistensi Koperasi bisa terus dipertahankan, tidak hanya semangat saat membangun, namun juga saat dijalankan, yakni salah satunya melalui penyelenggaraan RAT yang rutin,” tutup Gemilang.
Sumber : diskopukm.jatimprov.go.id
Post Views: 64
