PIPJatimNews, Malang – Ketua Dekopinwil Jatim, Slamet Sutanto mengatakan RUU perkoperasian bukan lagi tantangan. Tetapi harus menjadi semangat Perlawanan. Bukan tanpa alasan, banyaknya pasal mayat yang sengaja dihidupkan lagi menjadi penyebabnya. Pasal mayat itu sejatinya merupakan bagian dari Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 yang sudah diamandeman. Tetapi sengaja dimasukkan lagi dalam RUU Perkoperasian yang baru.
“Banyaknya pasal mayat yang sengaja dihidupkan lagi. Ini harus menjadi semangat perlawanan. Siapa lagi kalau bukan gerakan koperasi dan dekopinwil Jatim yang peduli. Mulai UU No. 17 Tahun 2012, logo koperasi yang menyerupai keramik dan RUU P2SK. Sekarang tugas kita adalah mengawal Draf RUU Perkoperasian agar sesuai dengan kepentingan gerakan koperasi”, katanya saat memberikan sambutan pada RAT Bukop Majapahit, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga : Pangdam V Brawijaya : Laporkan ke Saya Kalau Ada Komandan Sewenang-wenang Mengambil Uang Koperasi
Menurut Slamet Sutanto, mengawal regulasi sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran. Karena untuk menggagalkan 1 pasal saja diperlukan fisik yang prima sehingga secara langsung dapat berargumen dengan pihak terkait. Bahkan harus berujung dengan aksi demonstrasi dan uji materi di Mahkamah Konstitusi.
“Melawan regulasi itu menyita waktu tenaga dan pikiran. Karena Untuk membatalkan 1 pasal saja, perlu memeras keringat dan ke Jakarta. Untuk melawan RUU P2SK, Jawa Timur mengirim 40 bus untuk aksi. Kalau saya boleh menyimpulkan, keberhasilan melawan RUU P2SK sehingga disetujui menjadi UU No. 4 tahun 2023 berawal 1dari Kota Malang dan inisiasi dari Bukop Majapahit. Kami berharap tidak ada lagi amandemen jilid 2 “, tegasnya.
Slamet Sutanto mengingatkan, disaat gerakan koperasi fokus dalam memperjuangkan dan mengawal regulasi. Maka tetap harus fokus dalam menjalankan bisnisnya. Menurutnya bisnis merupakan ujung tombak dalam mewujudkan kesejahteraan anggota.
Baca Juga : Dekopinwil Jatim Ajak Gerakan koperasi Utamakan Pelayanan dan Percepat Adaptasi Teknologi
“Jangan lengah dengan kompetitor. Jangan sampai kita kecolongan. Kita tidak menginginkan koperasi menjadi pilar ekonomi pinggiran. Swasta berkembang dengan cepat beradaptasi dengan model adaptasi teknologi digitalisasi ritel dan lembaga keuangan yg lain. Jangan mengabaikan pilar bisnis karena pilar bisnis merupakan ujung tombak dalam mewujudkan kesejahteraan anggota”
“Agar kita tetap fokus dalam mengawal regulasi dan bisnis tetap berjalan. Maka Jadilah pengurus yang “tanggap ing sasmiito” yang mampu menangkap peluang. Tantangan kita hadapi. Hambatan kita selesaikan dengan hati humanis dan tangan dingin”, ujarnya.
(ACC1)
PIP Jatim News
PDA Ngawi Siap Menjemput Koperasi Yang Berkemajuan
PIPJatimNews, Ngawi - Dalam rangka menjemput koperasi yang berkemajuan, pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024, telah diadakan pelatihan Manajemen Pengembangan...
Ketua Dekopinwil Jatim : Koperasi Salah Urus, Pemerintah Tak Serius Majukan Koperasi
PIPJatimNews, Sumenep - Ketua Dekopinwil Jatim, Slamet Sutanto menilai pemerintah tidak serius memajukan koperasi. Malah terkesan pemerintah salah urus koperasi....
Sinergi Unik Pelatihan Koperasi di ‘Aisyiyah Lumajang
PIPJatimNews, Lumajang - Pelatihan Dasar Koperasi Menuju Terbentuknya Koperasi Berbasis Syariah yang diselenggarakan selama dua hari tanggal 3 dan 4...
Lapenkopwil Jatim Latih Digitalisasi di Koperasi Bueka Assakinah Lamongan
PIPJatimNews, Lamongan - Lembaga Pendidikan Perkoperasian (LAPENKOP) Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) Jawa Timur memberikan hibah pelatihan digitalisasi kepada Koperasi Bina...
Teken MoU, PT. Arsynergy Nix Indonesia Pasarkan ArsyGas Melalui Koperasi
Batu, PIPJatimNews - PT. Arsynergy Nix Indonesia melakukan penandatangan MoU dengan Dekopinwil Jatim yang merupakan organisasi tunggal gerakan koperasi di...
Dua Rekomendasi Strategis dan Amanah Gerakan Koperasi Jatim Untuk Dekopinwil Jatim
PIPJatimNews, Sidoarjo - Gerakan koperasi Jatim memberikan rekomendasi dan amanah terhadap Dekopinwil JawaTimur yang di tandatangani bersama oleh peserta Rapat...
4 thoughts on “RUU Perkoperasian Bukan Lagi Tantangan, Tetapi Perlawanan.”