PIPJatimNews, Jakarta – Interkoneksi antara Warung Rakyat atau Warungan dengan lumbung-lumbung pangan tanpa “perantara” di tengahnya salah satu masalah yang dibahas oleh Rapat Terbatas Pengurus Inti ASWARI, di Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Perkuatan Warung Rakyat dengan bebagai instrumen seperti pembiayaan dan modernisasi gudang bersama atau lumbung di setiap zona dan wilayah harus di koneksi dengan lumbung-lumbung milik petani, ujar Nur Halim Sekjen ASWARI.

Jadi warungan rakyat ini harus berkumpul atau rakyat sendiri yang membentuk perkumpulan konsumen untuk penyimpanan bahan-bahan pokok. Hubungan langsung antara lumbung warungan dan lumbung pertanian ini akan memangkas harga barang-barang yang saat ini naik.

Terlalu panjang rantai pasok sampai ke rakyat kecil, ujar Halim. Kalaupun ada yang mempunyai gudang justru didominasi oleh Warung Modern yang hanya dikuasai oleh dua kelompok usaha besar.

Karena itu, ASWARI dalam waktu dekat merencanakan pertemuan dengan Menteri Pertanian untuk membangun interkoneksi lumbung warungan dan lumbung produksi bahan pokok di tingkat petani dan peternak. “Lumbung harus dihidupkan kembali, Thailand yang belajar dari kita, peran lumbung masih sangat besar, ” ujar Halim.

Tesis Margono Djojohadikusumo sebagaimana dikutip Muhamad Hatta dalam buku Koperasi Membangun sangat memandang penting adanya lumbung. Bahkan ada beberapa macam lumbung yang diusulkan Margono.

“Kami akan menyelenggarakan lokakarya Nasional yang mengundang berbagai pihak dan mendalam untuk menghidupkan kembali lumbung ini, ” ujar Halim.

(NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sekjend Aswari, Sekjen Dekopin Bersama Pimpinan Bank Nano Syariah Bahas Pembiayaan Bagi Koperasi Konsumen dan Produksi Previous post Bank Nano Syariah Bidik Koperasi Konsumen dan Produksi
Ketua Bidang Hukum dan Advokasi ASWARI Next post Aswari Target 100 Ribu NIB  Warung Rakyat 
Translate »
Open chat
Ada yang bisa kami bantu ?
Halo, Kami siap membantu anda